Banyak sekali di internet beredar
artikel mengenai tips-tips untuk lolos kerja dengan beragam judul, seperti “Tips Menjawab Jebakan interview”, “Tips Mengerjakan Psikotes”, "Tips lolos Seleksi Kerja" dan tips-tips lainnya.
Sebagian besar yang mengakses artikel-artikel tersebut biasanya adalah para
lulusan baru yang hendak menghadapi seleksi kerja pertamanya atau pun para job seeker yang telah mengalami
kegagalan berkali-kali dalam proses seleksi kerja. Bahkan banyak para event organizer mengadakan seminar
berbayar dengan topik yang tidak jauh dari pembahasan mengenai lolos seleksi kerja.
Berkali-kali saya menemui
kandidat dengan jawaban interview yang seragam. Seperti ketika saya bertanya
soal kekurangan yang mereka miliki. Jawaban yang sering saya dapati seperti ini,
”Saya adalah orang yang pelupa, tapi saya selalu membawa catatan kecil untuk
dapat menulis apa yang harus saya lakukan.” Apakah kalian pernah menjawab pertanyaan tersebut dengan jawaban yang sama? Bila iya, coba lah untuk mencari jawaban lain yang lebih kreatif.
Mereka menjawab dengan penuh rasa percaya diri, seolah mereka yakin bahwa itu adalah jawaban terbaik dari pertanyaan tersebut. Tapi ketika saya minta untuk
tunjukkan catatan kecil yang mereka maksud, mereka menjawab, “Kebetulan saat
ini saya tidak membawanya.”
Sangat kontras sekali dengan apa yang diucapkan. Bukannya membuat telihat meyakinkan, tapi sebaliknya, malah membuat terlihat cukup meragukan dan terkesan membual.
Umumnya, mereka mengira bahwa mereka gagal karena proses interview yang kurang baik, sehingga mereka mencoba memperbaikinya dengan cara mencari tips-tips cara menjawab pertanyaan interview. Padahal tidak sepenuhnya benar. Tapi boleh lah kalian berusaha untuk mencari informasi apapun itu demi agar bisa lolos seleksi kerja,
mengingat persaingan yang begitu ketat dalam mendapatkan pekerjaan. Saya ingat bahwa saya juga pernah bersaing dengan belasan kandidat lainnya untuk memperebutkan satu posisi, hingga, alhamdulillah, atas izin Allah subhanahu wa ta'ala, akhirnya saya yang terpilih.
Nah, percaya atau
tidak bahwa artikel-artikel yang kalian baca atau seminar-seminar yang kalian
ikuti dengan pembahasan tersebut hanya sedikit dapat membatu kalian dalam
mendapatkan pekerjaan.
Apakah benar demikian? Ya,
menurut saya benar sekali dan saya yakin betul akan jawaban saya ini. Karena saya sendiri pun pernah melakukan hal yang sama sewaktu pertama kali saya mengikuti proses seleksi kerja dan tetap saja masih gagal, hehe.
Seleksi kerja adalah tahapan di
mana sebuah perusahaan melakukan pencarian kandidat terbaik mereka di mana
aspek penilaiannya berdasarkan kompetensi yang meliputi skill, knowledge, dan attitude. Interview dan psikotes
hanyalah salah satu dari beragam metode untuk mengukur ketiga aspek tersebut. Jadi apakah cukup hanya dengan mempelajari cara menjawab interview untuk bisa lolos seleksi kerja? Big NO! Karena cara terbaik untuk bisa lolos seleksi kerja adalah dengan berusaha menjadi kompeten.
Hmm… lumayan panjang juga bila
dijelaskan dalam satu kali pembahasan.
Insya Allah, dalam artikel
berikutnya, saya akan melanjutkan pembahasan mengenai proses rekrutmen pada
umumnya, sehingga diharapkan kalian bisa mengetahuinya dan mulai mengerti apa
saja yang perlu kalian persiapkan agar bisa mendapatkan pekerjaan.
Sabar ya.
Sampai jumpa di artikel
berikutnya.